PENGARANG : MATT HAIG
PENERBIT : GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA
THE MIDNIGHT LIBRARY
Nora merasa hidupnya sangat payah. Tak satupun yang ia lakukan membuahkan hasil. Ia gagal menikah dengan Dan, kekasihnya saat itu. Ia berhenti berenang yang sudah ia geluti sejak ia kecil dan mengecewakan ayahnya. Belum lagi kedua orang tuanya pun telah meninggal. Ia juga meninggalkan The Labyrinths, band yang dibentuk oleh sang adik, Joe. Kepergian Nora dari band ini membuat ia semakin jauh dari Joe dan dibenci oleh teman-teman satu band-nya.
Nora bahkan juga dipecat dari pekerjaan baik sebagai penjaga toko ataupun guru les piano. Padahal murid yang ia miliki hanya 1 dan itu pun memberhentikannya. Ia pun harus berjauhan dengan sahabatnya, Izzy dan tidak pernah lagi berbicara dengannya. Seakan melengkapi kesengsaraannya, kucing Nora satu-satunya yang selalu menemaninya bernama Volts, ditemukan mati dipinggir jalan oleh Ash, kenalannya. Hidup Nora tidak memiliki arti lagi dan ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara overdosis.
Nora terbangun disebuah perpustakaan. Ia mengira ia pasti telah meninggal. Namun, keadaan perpustakaan ini terlalu nyata untuk dikatakan sebagai dunia setelah kematian. Ada begitu banyak buku dan tak ada jalan keluar setelah ia memasuki perpustakaan ini. Ia bertemu dengan Mrs. Elm, penjaga perpustakaan ketika ia masih sekolah. Mrs. Elm menjelaskan bahwa kini ia berada diantara hidup dan mati. Selama Midnight Library ini menunjukkan pukul 00.00 maka ia masih bisa diselamatkan.
Di Midnight Library ini Nora diberi kesempatan untuk mengulang kejadian-kejadian yang ia sesali di hidupnya dan menjalani kehidupan yang benar-benar berbeda. Nora ditunjukkan Book of Regrets, berisikan penyesalan-penyesalan yang ia alami selama hidup dan diminta memilih untuk mengubah kehidupan apa yang telah ia sesali.
“ Every life contains many millions of decisions.
Some big, some small.
But every time one decision is taken over another, the outcomes differ.
An irreversible variation occurs.
Which in turn leads to further variations. ”
Nora awalnya tidak ingin sama sekali melakukan ini. Ia sudah sangat yakin untuk mengakhiri hidupnya saja dan tak ada satupun hidup yang bisa membuat ia bahagia. Tapi, dengan segala bujukan dan wejangan Mrs. Elm, Nora akhirnya setuju untuk menjalani hidupnya kembali.
“ Regrets don’t leave.
They weren’t mosquito bites.
They itch forever. ”
Penyesalan pertama adalah ketika ia membatalkan pernikahannya dengan Dan, 2 hari sebelum upacaranya. Kini ia kembali ke kehidupan dimana ia dan Dan menikah. Ketika sadar ia berada di sebuah desa, ia sadar bahwa mereka mewujudkan impian Dan untuk memiliki suatu bar di sebuah desa. Belum lama menjalani hidup ini, Nora merasakan ada yang salah antara hubungannya dengan Dan. Ternyata, selama pernikahan ini Dan pernah “tidur” dengan wanita lain sebanyak 2 kali. Hidup ini bukanlah hidup yang ingin Nora jalani dan ia pun kembali ke Midnight Library.
Kehidupan lain yang ia coba adalah ketika ia memutuskan untuk pergi ke Australia dengan Izzy. Saat ia batal menikah dengan Dan, Izzy mengajaknya untuk pindah ke Australia dan menikmati hidup disana. Tapi, kenyataannya ia berada sendiri disana. Tak ada Izzy yang menemaninya. Usut punya usut, Izzy telah meninggal karena kecelakaan mobil sepulang merayakan ulang tahun Nora.
Lalu ada juga ketika ia tidak berhenti dari berenang. Ia memiliki tubuh yang jauh lebih segar dan prima dibandingkan kehidupan aslinya. Ia juga ternyata berhasil meraih medali di Olimpiade. Di kehidupan ini ia memiliki prestasi yang cemerlang, terkenal, dan sangat percaya diri. Bahkan ayahnya masih hidup dan Joe masih disampingnya. Tapi, Nora ditampar kenyataan bahwa ayahnya selingkuh dari Ibunya, Joe berada di sisinya hanya karena uang dan Ibunya harus meninggal sendiri dan kesepian.
Di kehidupan yang baru ini ia mencoba ketika tak keluar dari band adiknya, The Labyrinths. Ia menjadi vokalis yang sangat terkenal dan berhasil menggelar tur dunia. Tapi, kehidupan seorang artist tak pernah sepi, ia dibenci banyak media, tersandung banyak skandal dan puncaknya ternyata Joe tak ada di kehidupan ini karena telah meninggal akibat overdosis.
Tak satupun kehidupan yang Nora jalani berujung bahagia. Semuanya berujung pada kecewa. Bahkan kehidupan yang gemilang dan kaya pun tak membuatnya bahagia. Nora sudah tidak yakin ada hidup dimana ia bisa bahagia. Setelah mengalami kekecewaan berulang, Nora sadar bahwa semua hidup yang telah ia lalui itu bukanlah keinginannya melainkan mimpi dari orang-orang terdekatnya. Kini Nora siap menjelajahi Midnight Library, mencari hidupnya yang sempurna.
“ If you aim to be something you are not, you will always fail.
Aim to be you.
Aim to look and act and think like you.
Aim to be the truest version of you.
Embrace that you-ness.
Endorse it.
Love it.
Work it.
And don’t give a second thought when people mock it or ridicule it. ”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar